A little meaning of happiness

Saya ingin bercerita tentang hari ini.

Tadi pagi mungkin start paling buruk saya selama KP. Berangkat baru jam 8 lewat 15, saya harus memacu motor untuk sampai kantor dalam 45 menit saja. Walhasil, telat beberapa menit. Tapi toh di area kerja saya ternyata belum ada orang juga :D. Padahal jam 9 katanya mau ada internal meeting.

Eh, hari ini nggak seperti jum'at biasanya di mana karyawan boleh berpakaian casual. Hari ini tampak orang-orang berpakaian formal. Ada apa ya... hehe. Bukan, bukan karena mau ada internal meeting tadi (yang meeting juga divisi saya doang kok). Tapi karena ada Metro TV! Ceritanya Metro TV mau take beberapa adegan di sini, entah untuk acara apa, yang pasti bukan buat sinetron ;p.

Setelah internal meeting, saya bergegas shalat Jum'at. Saya mendapat SMS spesial. Tapi baru setelah jum'atan saya membalasnya. Wah... pokoknya dengan sepenuh hati deh saya coba memberi balasan yang terbaik. Makan siang yang sudah sejak tadi ada di depan hidung saya, yang mengepul-ngepul dan aromanya menggoda, saya cuekin sampai akhirnya jadi dingin. Pokoknya sebelum saya kirim balasannya, saya belum akan makan sesuap pun. Berlebihan ya, hehe...

Jam istirahat selesai, di divisi saya terjadi sedikit diskusi ringan tentang pendidikan. Obrolan tersebut cukup menarik dan membuat saya ikutan nimbrung. Cerita rincinya bisa dilihat di bawah posting ini.

Selepas jam kantor, seperti biasanya, saya manfaatkan akses internet untuk mengecek e-mail, blog, dan melihat beberapa berita sepakbola. Saya juga chatting sama beberapa orang. Yang paling seru adalah dengan Ibam.

Yah, sekarang saya lagi jatuh hati dengan seseorang, tapi dalam keadaan yang sulit sekali. Dia yang saya suka, ternyata telah suka sama orang lain juga. Dan semua semakin berat saat saya berada dalam dilema antara "penyuka" dan "teman".

Untuk masalah seperti ini, Ibam memang orang yang tepat! Saya seperti sedang berguru pada Master Yoda. Dia memberi banyak masukan dan terutama semangat ("the force"!) buat saya. Trims berat, Bam... T_T. Saya akan terus berjuang!

Sometimes all you need is just several minutes chat with your friend.

It works well on me. Meski hati ini tetap galau, saya melangkah pulang dengan perasaan positif. Saya membantu pengurus pantry membereskan gelas-gelas di area saya. Waaah, menyenangkan sekali rasanya ketika saya bisa berkata padanya "hati-hati bawa gelasnya, mas". Ternyata apa yang datang dari dalam diri kita juga dapat berpengaruh besar terhadap suasana yang kita rasakan ya?

Sampai di rumah, saya sudah lapar berat. Dan ternyata mama masak sop ikan. Duh, saya trauma. Saya pernah mau muntah dulu gara-gara makan sop ikan. Jadilah selera makan saya hilang (Mama... maafkan anakmu yang tak menghargai masakanmu ini ya... T_T). Tapi ternyata mama sangat baiiiiikkk sekali. Tanpa bertanya-tanya ke saya, mama tiba-tiba saja membuat nasi goreng. Eit, belum cukup sampai di situ, mama juga menghangatkan susu Ultra (ups, menyebut merk :D) yang ada di kulkas dan menuangkan segelas untukku.
Uaaah... I love you, mom! You're the best! ^^

Sehabis makan, hanya senang yang bisa saya rasakan. Bahkan rasa kenyang pun jadi tidak seberapa terasa dibanding rasa senang ini. Saya ingin berbagi kesenangan saya kepadanya, kepada dia yang sering bersedih. Saya berdoa pada Tuhan agar dia juga dapat merasakan kesenangan seperti ini.

Saya mencoba bercerita padanya. Saya kirimkan pesan. Tapi keduanya tak ada tanggapan. Ya sudahlah. Sebenarnya saya ingin bercerita banyak tentang hari ini kepadanya. Tapi saya juga tidak mau mengganggunya hanya untuk membaca pesan-pesan yang mungkin tidak begitu berarti untuknya.

Hmmm... yah, saya cuma berharap dia membaca tulisan ini suatu saat.

Tulisan ini saya dedikasikan untuknya...

About this entry