Surat dari Nobita

Dear Shizuka,


Di mana kamu?

Seperti yang dapat kamu lihat di foto yang aku sertakan, aku masih duduk di bangku panjang ini. Masih di bawah pohon yang sama, yang cukup rindang untuk meneduhkanku dari panas dan melindungiku dari hujan. Lihatlah, aku masih setia menunggumu di sini. Tak bergeser sejengkalpun dari posisi saat terakhir kali kita bertemu.

Shizuka, aku tahu kamu pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa bertahan selama ini. Yah, akupun sebenarnya tak habis pikir. Tapi kamu pasti masih ingat kata-kataku dulu: aku akan menunggumu; dan tak ada yang dapat mengurungkan niatku ini. Dan ya, kini aku buktikan kata-kataku, Shizuka! Selama ini kamu selalu menyangsikan semua ucapanku, kan? Kamu tak pernah percaya aku dapat melakukan hal-hal tanpa bantuan Doraemon. Kamu salah, Shizuka. Telah kubuktikan kalau aku ini lelaki sejati. Doraemon telah kukirim kembali ke masa depan. Kini lihatlah, aku bisa bertahan tanpanya, tanpamu, bahkan tanpa siapapun. Aku hanya bergantung pada alam. Aku sadari, merekalah sahabat sejatiku. Bukan Giant atau Suneo, maupun Dekisugi yang selalu kamu banggakan itu.

Shizuka, mungkin ini suratku yang pertama sekaligus terakhir. Belakangan ini, aku rasakan bagian tubuhku satu demi satu mulai tak berfungsi. Sepertinya waktuku tinggal sebentar lagi. Makanya, kuputuskan untuk menulis surat saja. Keyakinanku kepadamu sudah pudar. Sesaat setelah kamu beranjak dari bangku ini, ada suara dalam hatiku yang mengatakan kalau kamu memang tak pernah berniat untuk kembali ke sini. Sekarang aku hampir sampai pada simpulan, bahwa ternyata suara itu memang benar. Harusnya aku lebih memercayai hatiku. Bukannya khayalan konyol ini. Hahaha, selamanya aku memang ditakdirkan menjadi goblok ya...

Baiklah, tampaknya sudah saatnya aku menyampaikan yang sebenarnya ingin aku sampaikan melalui surat ini. Hal ini jugalah yang menjadi alasan aku tetap menunggumu meski sudah beribu tahun lamanya kini sejak sore itu saat kita bertemu di sini terakhir kali. Aku ingin menyampaikannya langsung. Tapi pada kenyataannya, sampai detik ini kamu tak pernah kembali lagi ke sini.

Aku menyayangimu Shizuka.
Waktu berlalu. Tiga ribu tiga ratus delapan puluh enam tahun bukanlah sesuatu yang sebentar. Dunia telah berubah menjadi sesuatu yang tak pernah kita bayangkan. Tapi sayangku tetap. Dan selamanya akan selalu begitu.
Aku tahu kamu tahu itu. Aku tahu kamu juga seperti itu. Tapi aku pun tahu keadaan ini tak pernah mungkin bagi kita. Tak akan pernah.

Kini, Shizuka, aku ingin kamu tahu, kalau aku sudah bisa menerima hal itu. Sepenuhnya. Setulusnya. Kamu tak perlu khawatir lagi. Hiduplah dengan tenang...

Shizuka, aku menyesali kelahiranku di dunia ini sebagai manusia yang serba terbatas. Sebentar lagi aku akan mati. Dan jika memang reinkarnasi itu ada. Aku hanya dapat memohon agar dilahirkan kembali sebagai manusia yang baik; dan di atas itu semua, aku ingin menjadi manusia yang dapat menyayangi orang yang aku sayangi. Aku harap kamu juga mau berdoa untuk keinginanku itu.

Maafku dan terima kasihku untuk segala-galanya

Sampai jumpa lagi,


Nobita


gambar dari indiejason di deviantart.com

About this entry